Sholat adalah ibadah terbaik yang dilakukan tubuh, sholat wajib adalah ibadah wajib yang terbaik, begitupun sholat sunat adalah ibadah sunah terbaik.
Dalam Hadits
Qudsi :
وَلاَ يَزَالُ عَبْدِيْ يَتَقَرَّبُ
إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ
“ Hambaku selalu saja mendekat kepadaku
dengan melakukan sholat-sholat sunat, sehingga aku mencintainya” (HR. Bukhori)
Dengan melakukan sholat sunat bisa
menambal kekurangan sholat fardlu, dan dapat mengangkat derajat seseorang di
surga kelak.
Sholat-sholat sunat itu banyak,
namun secara garis besar terbagi menjadi dua, yaitu ; sholat sunat yang tidak disyari’atkan
berjama’ah dan sholat sunat yang disyari’atkan berjama’ah.
Sholat
Sunat yang tidak di syari’atkan berjama’ah :
1.
SHOLAT SUNAT ROWATIB : yaitu sholat sunat yang
mengiringi 5 sholat fardlu/wajib. Dalam sebuah hadits :
مَنْ
صَلَّى اثْنَتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا
فِى اْلجَنَّةِ : أَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهُ ، وَرَكْعَتَيْنِ
بَعْدَ اْلمَغْرِبِ ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ اْلعِشَاءِ ، وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ اْلفَجْرِ
( رَوَاهُ مُسْلِمٌ )
“ Barang siapa melakukan sholat 12
roka’at dalam sehari semalam maka Allah SWT akan membangunkan rumah di surga
baginya, sholat tsb yaitu : 4 roka’at sebelum sholat dhuhur, 2 roka’at setelah sholat
dhuhur, 2 roka’at setelah sholat maghrib, 2 roka’at setelah sholat ‘Isya’, dan
2 roka’at sebelum sholat subuh. (HR. Muslim).
Dan dalam Hadits yang diriwayatkan
oleh Imam Abu Dawud dan Imam Tirmidzi, Rasulullah SAW telah bersabda :
مَنْ حَافَظَ عَلَى أَرْبَعٍ
قَبْلَ الظُّهْرِ وَأَرْبَعٍ بَعْدَهَا حَرَّمَهُ اللهُ عَلَى النَّارِ
“Barang siapa selalu menjaga sholat 4 roka’at
sebelum sholat dhuhur dan 4 roka’at sesudahnya maka Allah haramkan neraka
baginya”
dalam Hadits riwayat Imam Abu Dawud yang
lain :
رَحِمَ اللهُ امْرَأً صَلَّى
قَبْلَ اْلعَصْرِ أَرْبَعًا
“Allah SWT menyayangi orang yang melakukan
sholat 4 roka’at sebelum sholat ‘asar”
Dari semua sholat rowatib tersebut
yang paling utama adalah 2 roka’at sebelum sholat subuh, sebagaimana dalam
Hadits :
0 komentar:
Posting Komentar