Sholawat yang hidup dan subur di bumi Nusantara
sangat beragam, dari yang dibawakan dengan nada-nada lagu tertentu sampai yang
berbentuk pembacaan narasi namun dengan cengkok khas daerah masing-masing. Semua itu tak lain karena
rasa cinta yang mendalam kepada junjungan kita nabi Agung Muhammad SAW.
Sebut saja sholawat burdah, Diba’, Rotibul
haddad, Barzanji, dll. semua dengan ciri khasnya dan jama’ah fanatiknya. Dan biasanya disuatu daerah hanya menonjol salah satu dari
sholawat-sholawat itu, namun ada juga beberapa sholawat dibawakan dengan
jadwal dan waktu bergantian.
Al-Barzanji atau
Berzanji adalah suatu do’a-do’a, puji-pujian dan penceritaan riwayat Nabi
Muhammad saw yang biasa dilantunkan dengan irama atau nada. Isi Barzanji
bertutur tentang kehidupan Nabi Muhammad saw yakni silsilah keturunannya, masa
kanak-kanak, remaja, dewasa, hingga diangkat menjadi Rasul. Didalamnya juga
mengisahkan sifat-sifat mulia yang dimiliki Nabi Muhammad serta berbagai
peristiwa untuk dijadikan teladan umat manusia.
Nama Barzanji diambil dari nama pengarangnya,
seorang sufi bernama Syaikh Ja’far bin Husin bin Abdul Karim bin Muhammad Al-Barzanji.
Karya tulis tersebut sebenarnya berjudul ‘Iqd Al-Jawahir (kalung
permata) atau ‘Iqd Al-Jawhar fi Mawlid An-Nabiyyil Azhar. Barzanji
sebenarnya adalah nama sebuah tempat di Kurdistan, yaitu Barzanj. Nama
Al-Barzanji menjadi populer sekitar tahun 1920-an ketika Syaikh Mahmud
Al-Barzanji memimpin pemberontakan nasional Kurdi terhadap Inggris yang menjajah
Irak.
Kitab Maulid Al-Barzanji karangan beliau ini
termasuk salah satu kitab maulid yang paling populer dan paling luas tersebar
ke pelosok negeri Arab dan Islam, baik Timur maupun Barat. Bahkan banyak
kalangan Arab dan non-Arab yang menghafalnya dan mereka membacanya dalam
acara-acara keagamaan yang sesuai. Kandungannya merupakan Khulasah (ringkasan)
Sirah Nabawiyah yang meliputi kisah kelahiran beliau, pengutusannya sebagai
rasul, hijrah, akhlaq, peperangan hingga wafatnya. Syaikh Ja’far Al-Barzanji
dilahirkan pada hari Kamis awal bulan Zulhijjah tahun 1126 di Madinah
Al-Munawwaroh dan wafat pada hari Selasa, selepas Asar, 4 Sya’ban tahun 1177 H
di Kota Madinah dan dimakamkan di Jannatul Baqi`, sebelah bawah maqam beliau
dari kalangan anak-anak perempuan Junjungan Nabi saw.
Di Kecamatn Kroya, Kabupaten Cilacap Al Barzanji sudah lama dikenal dan diamalkan dari mushola satu kemushola lainnya. Bapak-bapak biasanya mengadakan Al
Barzanji setiap malam ahad yang tempatnya berpindah pindah di Mushola-Mushola daerah
Krya dan sekitarnya. Sementara itu
Ibu-Ibu mengadakan Al Barzanji setiap sebulan sekali dengan jama’ah tak kurang
dari 400 orang. Dan yang lebih membanggakan adalah setiap bulan Maulud (rabi’ul
Awwal) setiap hari selama sebulan full diadakan pembacaan Barzanji, dengan
Jadwal Bapak-bapak setiap hari ba’da isya’ dan Ibu-Ibu ba’da asar, dan diakhir
bulan Mulud ditutup dengan acara Peringatan Maulid Nabi dan Pengajian.
Nada-nada dalam Al-barzanji di daerah Kroya dan sekitarnya
disusun Oleh KH.M. Minhajul Adzkiya -Allahu Yarham-, yang tak lain adalah Pendiri Ponpes Al
Hidayah. Alhamdulillah hingga saat ini masih terpelihara seperti aslinya dan
masih diajarkan secara ketat di Ponpes Putri Al Hidayah. walaupun nada-nadanya
terkesan klasik tapi terasa indah dengan ritme cepat dan lambat saling
bergantian. Terasa sekali menusuk kalbu hingga membawa pelantunnya sekan
kembali ke masa silam yang penuh semangat perjuangan.
Tanggal 19 November 2016 yang lalu, dalam acara Peringatan Maulid
Nabi Muhammad SAW di Desa Wanasab Kidul, Kecamatan Talun Cirebon, Pondok Pesantren
Al Hidayah diundang Khusus untuk mengisi Pembacaan Maulid Al Barzanji ala Kroya.
Selain membacakan barzanji Group Gambus “Tsamrotul
Hidayah” yang terdiri dari santri-santri Putri
juga diminta untuk membawakan lagu-lagu Islami ketika pra acara dan
dalam acara penutup yang berupa hiburan.
Al hamdulillah mendapatkan sambutan yang baik, bahkan
terkesan rombongan Ponpes Al Hidayah disambut dengan sangat istimewa. Segenap keluarga
besar Ponpes Al Hidayah mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
panitia dan masyarakat yang hadir yang kurang lebih mencapai 500 jama’ah. Yang terdiri
dari kelompok Ibu-ibu pengajian di daerah tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar