SHOLAT WITIR : yaitu sholat sunat yang jumlahnya ganjil. Dalam sebuah hadits ;
إِنَّ
اللهَ وِتْرٌ يُحِبُّ اْلوِتْرَ ، فَأُوْتِرُوْا يَا أَهْلَ اْلقُرْآنِ
“ Sesungguhnya Allah SWT itu ganjil dan
menyukai yang ganjil, maka sholat witirlah kalian semua wahai ahli Al Qur’an “ (HR.
Abu Dawud dan Tirmidzi)
إِنَّ
اللهَ قَدْ أَمَرَكُمْ يِصَلاَةٍ هِيَ خَيْرٌ مِنْ حُمُرِ النَّعَمِ ، وَهِيَ الوِتْرُ
“ Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian
semua dengan sholat yang mana sholat
tersebut lebih baik dari onta merah (hewan paling prestise pada masa itu). Sholat
tsb adalah sholat witir “ (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Minimal raka’at sholat witir adalah satu
raka’at, dan maksimal 11 raka’at. Dalam pendapat lain maksimal adalah 13 raka’at.
Waktu sholat witir adalah antara sholat “isya dan subuh.
Bagi orang yang kuatir tidak bisa bangun
malam maka sebaiknya sholat witir dilakukan sebelum tidur. Namun bagi yang
merasa bisa bangun malam maka sebaiknya sholat witir dilakukan di akhir malam
setelah sholat tahajud.
Sholat witir yang dilakukan dua roka’at
salam lebih utama dibanding langsung disambung sekali salam.
Surat yang dibaca di 3 raka’at akhir
sholat witir adalah surat “sabbihisma rabbikal a’la” kemudian surat al
kafirun dan raka’at terakhir membaca surat al ikhlas dan mu’awwidzatain (al
falaq dan annas).
Setelah selesai melakukan sholat
witir disunatkan membaca do’a ini :
سُبْحَانَ
اْلمَلِكُ اْلقُدُّوْسُ (3×)
سُبُّوْحٌ
قُدُّوْسٌ رَبُّ اْلمَلَائِكَةِ وَالرُّوْحِ ، جَلَّلْتَ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضَ
بِاْلعِزَّةِ وَاْلجَبَرُوْتِ ، وَتَعَزَّزْتَ بِالْقُدْرَةِ ، وَقَهَّرْتَ اْلعِبَادَ
بِالْمَوْتِ ، اللهم أَعُوْذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ ، وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوْبَتِكَ
، وَبِكَ مِنْكَ ، لاَ أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ
.
“ Maha Suci Allah Raja diraja (3x). Maha Suci
Allah, Tuhannya para malaikat dan Jibril. Dzat yang menundukkan semua langit
dan bumi dengan kekuatan dan kekuasan-Nya. Dzat yang menetapkan dengan kuasa-Nya.
Dzat yang menundukkan hamba-Nya dengan kematian. Ya Allah, aku berlindung
dengan ridlo-Mu dari murka-Mu, dan dengan perlindungan-Mu dari siksaan-Mu,
dengan-Mu dari-Mu. Aku tidak akan mampu memuji-Mu sebagaimana Engkau memuji Dirimu
Sendiri”
0 komentar:
Posting Komentar